Facebook
From Botched Gibbon, 4 Years ago, written in Plain Text.
Embed
Download Paste or View Raw
Hits: 261
  1.  Rapi dengan berjalannya waktu, tentu segala kacung di lebih kurang kita juga ikut tumbuh, salah satunya adalah fashion. Pakaian yang pada awalnya hanya berfungsi untuk menutupi badan dari gangguan di pendatang, nyatanya pula memiliki manfaat yang maju yaitu sederajat bentuk karakter diri, menampilkan strata supel, sampai untuk menunjang penampakan diri. Dipastikan tak heran jika kita mengenal penuh printilan pada hal berpakaian, seperti rok, celana, kecabuhan, jaket serta sepatu. Tersebut pun masih bisa berkembang lagi. Tinggikan contoh ladam. Sepatu sendiri memiliki sejumlah jenis. Namun diantara sekian banyak macam sepatu, siap satu ladam yang saat ini digandrungi sebab banyak orang. Ladam tersebut adalah sneakers.
  2.  Sepatu ini tunggal sebenarnya tutup ada semenjak lama. Di abad 18 akhir, orang-orang sudah memakai sepatu dengan sol (getah) perca yang dinamakan plimsolls. Namun, sepatu ini masih kurang nyaman, terlebih bagian kiri dan kananya tak dapat dibedakan. Walhasil di tahun 1892 terlintas 1916, kongsi U. S. Rubber Company mulai menciptakan model tapal kuda bersol kejai yang nyaman. Di tahun 1917, walhasil mereka merilis sepatu bersol karet beserta bahan pemimpin kanvas yang dinamai Keds. Sepatu tersebut juga dikenal sebagai sebagai sneakers pertama. Sebutan tersebut real karena sepatu bersol (getah) perca tidak membangkitkan suara berisik saat berjalan, sehingga dapat digunakan untuk mengendap-endap ataupun sneak. Di tahun 1917 sendiri, ternyata ada kongsi lain yang merilis sepatu seperti itu, ialah Converse. Converse sendiri menghasilkan sepatu tersebut menjadi ladam basket adalah Converse All-Stars. Pada tahun 1923, meronce membuat Converse Chuck Taylor yang sebagai sepatu basket terlaris.
  3.  Sepatu ini semakin meluas tatkala dua orang-orang Jerman, Dassler Bersaudara start membuat sepatu atlet pada tahun 1924. Sepatu itu juga digunakan pada Olimpiade 1936 yang membuat tapal kuda ini tambah terkenal. Walau penggunaan awalnya hanya sebagai sepatu olahraga, nyatanya gunanya sendiri semakin berkembang. Pada tahun 1950, sepatu berikut dijadikan serupa simbol pemberontakan bagi anak muda. Di tanda ketika sedang banyak orang berpakaian normal, meronce lebih memisah-misahkan mengenakan tapal kuda bersol (getah) perca dengan pakaian denim.
  4.  Sepatu ini otonom ternyata semakin meluas dengan perantara beberapa kanal. Yang prima melalui sports. Tak bisa disangkal apabila olahraga, khususnya basket, punya andil raksasa terhadap tapal kuda ini. https://www.okeguys.com/ , lalu Adidas Superstars yang dipakai Kareem Abdul Jabbar, Puma Clyde, hingga tapal kuda fenomenal yang masih sebagai tren terlintas sekarang yakni Air Jordan. Yang kedua adalah secara mengandalkan film sebagai media. Beberapa suri yang berproses adalah Nike Cortez dalam film Forrest Gump & Onitsuka Tiger Tai Chi LE dalam film Kill Bill. Yang ketiga oleh para musisi. Tak heran jika penuh brand sepatu yang bergotong-royong untuk menciptakan sepatu pribadi untuk musisi karena akan banyak peminatnya, contohnya Adidas dengan Kanye West & Pharell Williams, Nike beserta Kendrick Lamar, Air Jordan dengan Drake dan Eminem dan yang lain.
  5.  Itulah tadinya sejarah sempit mengenai kemajuankronologi, pertambahan, pertumbuhan, perubahan, perurutan, urut-urutan, sneakers. Ternyata sepatu yang awalnya cuma dikhususkan untuk berolahraga pun bisa berfungsi sebagai pakaian untuk sehari-hari ya!
  6.  
  7.  
captcha